Movie Review: This Means War

March 06, 2012

2 comments
Kemarin baru aja nonton This Means War di bioskop (sedikit telat sih tapi gapapa lah). Dan ceritanya lucu abis. Jadi mumpung masih segar dalam ingatan aku review deh.

This Means War menceritakan tentang dua orang pemuda, Tuck (Tom Hardy) dan (gak tau nih namanya bener gini apa bukan kok aneh banget) FDR Foster (Chris Pine). Mereka berdua ini adalah agen CIA dan merupakan sahabat dekat. Tuck sudah bercerai dan memiliki seorang anak cowok yang tidak dekat dengannya, sedangkan FDR adalah seorang playboy.

Tuck dan FDR. Pilih yang mana yaaa..?? >.<
Tuck yang menginginkan hubungan serius dengan seseorang mendaftarkan dirinya pada semacam situs kencan di internet dan mendapatkan teman kencan bernama Lauren (Reese Witherspoon). Saat Lauren pulang berkencan dengan Tuck, ia mampir ke rental CD dan bertemu dengan FDR, yang berakhir dengan ketertarikan FDR pada Lauren.

Pertemuan pertama FDR dan Lauren di rental CD
Ketika tahu bahwa Tuck dan FDR mengencani wanita yang sama, akhirnya mereka sepakat untuk membiarkan Lauren yang memilih siapa yang akan menjadi pacarnya. Dan dari situ dimulailah perang untuk mendapatkan hati Lauren. Segala cara dilakukan termasuk menyabotase kencan satu sama lain. 

Kencan FDR dan Lauren saat FDR mengajak Lauren melihat lukisan karya seniman favorit Lauren
Kencan Tuck dan Lauren di rumah Tuck, yang berakhir dengan sabotase dari pihak FDR
Tuck yang marah kencannya disabotase membalas menyabotase kencan FDR dengan menembakkan peluru bius pada FDR
Persahabatan mereka pun hampir putus karena FDR mengingkari perjanjian mereka bahwa mereka tidak akan bercinta dengan Lauren. Tetapi Tuck dan FDR harus kembali beraksi bersama karena penjahat yang memiliki dendam pada mereka telah menculik Lauren. Pada saat terakhir, Lauren harus memilih untuk berlari pada Tuck atau FDR. Dan Lauren pun memilih. FDR!! Yeah, FDR, kau membuktikan kalau dirimu memang penakluk wanita sejati! Hahaha. Tapi jangan sedih buat pendukung Tuck (termasuk aku nih), karena tidak ada akhir sedih untuk Tuck. Putra Tuck yang mengetahui kalau ternyata ayahnya adalah seorang agen CIA (ngakunya agen perjalanan) menjadi lebih dekat dengannya, dan Tuck juga memulai awal baru dengan mantan istrinya. So, happy ending for all! Yeah!

Ketemu di restoran dan akhirnya terungkap bahwa Tuck dan FDR saling kenal
Lauren yang akhirnya memilih berlari pada FDR
Tuck and FDR's combat mode. Bikin melted deh pokoknya >.<
Yang paling aku suka dari film This Means War ini adalah bagian lucunya yang bener-bener bikin perutku sakit. Dan tentunya dengan adanya pria-pria tampan seperti Tom Hardy dan Chris Pine memberi nilai tambah buat film ini (bener-bener pemangsa pria tampan nih, haha). Tapi buatku bagian actionnya yang kurang banyak, Cuma di awal dan di akhir cerita aja yang menonjol. But overall, film This Means war ini bagus banget buat aku dan recommend banget buat ditonton.

Book Review: Seduction In Death

January 18, 2012

0 comments

Yay!! Akhirnya seri baru In Death Series terbit juga. Bersamaan dengan itu, Alhamdulillah ya blog ini bisa punya postingan baru setelah sekian lama sekarat, haha. Langsung aja yuk baca coret-coretanku yang mungkin sekarang tambah berkarat.

Okay. Setelah sekian lama, pastinya penggemar seri ini sudah tidak sabar menunggu terbitnya buku terbaru ini. Di Indonesia ini masuk seri ke-13, sedangkan di Amerika masuk seri ke-15, karena ada beberapa short story yang tidak diterbitkan di Indonesia. Buku terbaru yang terbit pada tanggal 12 Januari ini (padahal di negara asalnya sudah terbit sejak September 2001) berjudul Seduction In Death atau Rayuan Dalam Kematian. Dalam buku ini masih sama menceritakan sepak terjang Letnan Eve Dallas beserta suaminya yang super tampan, Roarke tentunya. Kali ini kasus yang harus ditangani Eve berhubungan dengan masa kecilnya, yaitu kejahatan seksual. Modus operandi dalam kasus ini adalah pelaku yang berkenalan dengan korban lewat internet mengajaknya berkencan kemudian memberikan narkotika langka dan berharga ribuan dolar kepada korban. Efek dari narkotika ini adalah menaikkan hasrat seksual penggunanya. Setelah itu pelaku akan membawa korban ke apartemennya, menata ruangan dan suasana menjadi romantis, dan akhirnya bercinta dengan korban sembari terus memberi narkotika kepada korban sampai korban mati karena overdosis.

Ada beberapa hal menarik dari buku ini yang ingin aku tulis, tapi maaf ya kalau mengandung sedikit spoiler bagi yang belum baca bukunya, hehe. Hal yang paling menarik adalah bagian saat Eve yang jatuh sakit. Imagine that! The high and mighty Lieutenant Eve Dallas, fall sick! Terluka, oke sering banget. Tapi kalau sakit, apalagi demam, baru sekali ini. Dan coba bayangkan reaksi Eve saat Roarke bersama Summerset (yang tetap mendapat beberapa makian dari Eve meskipun dirinya sedang sakit) mencekokinya dengan berbagai obat dan suntikan. Selain itu ada kelanjutan hubungan antara Peabody dan McNab yang di seri sebelumnya sedang mengalami masalah. Akhirnya, setelah kekeraskepalaan dari kedua pihak dan sedikit kesalahpahaman, dua orang bebal tersebut sepakat untuk menjalani hubungan eksklusif. Tuhan tolong mereka agar hubungan tersebut tidak membuat sang Letnan semakin stress. Di buku ini juga muncul lagi dr. Dimatto yang sebelumnya sudah muncul di seri Conspiracy In Death. Kali ini Louise Dimatto berkesempatan berkenalan dengan Charles Monroe, si pendamping professional, dan yang mengejutkan adalah mereka berdua saling tertarik pada satu sama lain. Senang deh kalau semua orang bahagia, bisa menemukan pasangannya masing-masing (jiwaku sedang romantis sekali nih, har har).

Seperti kasus kejahatan seksual lainnya, emosi Eve lebih terlibat dalam. Terbukti dengan Eve yang sampai jatuh sakit karena kecapekan. Tentu saja Roarke marah-marah karena hal ini. Roarke, yang selalu mengontrol emosinya, sampai memperlihatkan kemarahannya. Kemungkinan karena Roarke sendiri masih tertekan karena kematian Mick, sahabatnya, yang meninggal di seri sebelumnya, Betrayal In Death. Terkadang (karena aku sangat mencintai Roake, halah :P), aku membenci Eve karena selalu membuat Roarke khawatir. Tapi kuakui Eve memang polisi yang hebat. Tidak berbeda dengan kasus kali ini, ia menyelidikinya dengan menakjubkan (dengan disertai makian disana-sini). Meskipun aku sedikit kecewa dengan akhirnya. Karena sedari awal memang sudah diketahui siapa pelakunya (dari sudut pandang pembaca setidaknya), tidak ada unsur kejutan bagi pembaca tentang siap pelakunya. Menurutku sih seharusnya ada sesuatu yang menarik dari penangkapan mereka. Tapi nyatanya penangkapannya terlalu mudah dan endingnya agak mudah ditebak. Bagian yang lebih menarik bagiku adalah step by step yang dilakukan Eve saat mencari pelakunya. Pokoknya buku ini sangat keren dan wajib masuk dalam daftar baca. Happy reading, folks!

Movie Review: Beastly

June 24, 2011

2 comments
Aku rasa semua orang pasti tahu cerita Beauty and the Beast. Yup, cerita tentang pria tampan yang dikutuk jadi buruk rupa karena kesombongannya. Cerita dari film Beastly juga seperti itu, hanya saja settingnya yang modern. Yang main di film ini juga sudah pasti kita kenal namanya, seperti Alex Pettyfer (sumpah ini cowok cakep bener, haha), Vanessa Hudgens, dan Mary-Kate Olsen.


Film Beastly dibuka dengan show off dari Kyle Kingson (Alex Pettyfer), yang sedang olah raga, menampilkan otot-ototnya (hot juga dia ternyata, hehe). Kyle adalah anak dari seorang presenter terkenal. Dia sangat tampan, tetapi juga sangat sombong dan despise banget orang-orang yang terlahir jelek. Salah seorang murid di sekolah yang berpenampilan gothic, Kendra (Mary-Kate Olsen), sudah lelah karena kelakuan Kyle dan akhirnya mengutuk Kyle menjadi buruk rupa. Kendra mengatakan bahwa kutukan itu bisa hilang jika Kyle bisa membuat seorang gadis mengatakan "I Love You" padanya dalam waktu 1 tahun, dan sebaliknya jika Kyle gagal, dia akan menjadi buruk rupa selamanya. 

Kendra, cewek gothic yang mengutuk Kyle jadi buruk rupa
Kyle sangat terpukul dengan keadaan dirinya. Dan lebih terpukul lagi karena bahkan ayahnya sendiri mengabaikannya, dan teman-temannya merasa lega dengan tidak adanya Kyle. Tapi untungnya masih ada Zola (Lisa Gay Hamilton), pengurus rumah tangga Kyle, dan Will (Neil Patrick Harris), guru pribadi tuna netra yang disewa oleh ayah Kyle (funniest guy in this movie, kata-katanya selalu bikin ketawa). Mereka berdua-lah yang benar-benar peduli pada Kyle, dan mendorongnya untuk berhenti mengurung diri di rumah.

Kyle before the curse
Kyle after the curse



Will, guru pribadi Kyle yang super gokil
Kyle lalu teringat pada teman satu sekolahnya, Lindy Taylor (Vanessa Hudgens), gadis baik hati yang mencuri hati Kyle (sound so cliche, huh?). Karena suatu insiden, Kyle bisa membuat Lindy tinggal di rumahnya. Lindy yang marah karena dipaksa tinggal di rumah orang asing yang bahkan dia belum pernah lihat wajahnya, tidak mau keluar dari kamarnya, dan dimulailah trik-trik Kyle untuk mendapatkan hati Lindy. Dimulai dari baju, sepatu, dan perhiasan mahal, yang semuanya tidak mempan pada Lindy (cara Kyle mengendap-ngendap waktu memberi hadiah, benar-benar konyol, haha), dan akhirnya Lindy sedikit luluh saat Kyle memberi Lindy permen kesukaannya. Kyle juga membuatkan rumah kebun (it's really beautiful) untuk Lindy yang sangat menyukai bunga. Kyle juga menuliskan perasaan-perasaannya dalam surat-surat yang diberikan pada Lindy saat mereka berada di pondok (actually, itu lebih dari pondok karena besar banget) dekat danau milik Kyle.

Lindy, gadis yang berhasil merebut hati Kyle
Awal ketertarikan Kyle dan Lindy (saat pesta perayaan terpilihnya Kyle menjadi wakil apa gitu, aku rada lupa juga, sorry)
Kencan Kyle dan Lindy di kebun binatang, at Kyle's favourite spot
Kyle dan Lindy di depan rumah kebun bikinan Kyle (this is someone's favourite scene, hoho)
Kyle dan Lindy di pondok tepi danau milik Kyle
Dengan menjadi buruk rupa, Kyle menjadi pribadi yang lebih peduli pada orang lain. Dia prihatin dengan keadaan Will yang buta, dan Zola yang harus tinggal jauh dari anak-anaknya, dan memohon pada Kendra untuk setidaknya membantu mereka (yang akhirnya cuma dijawab Kendra akan membantu jika Kyle berhasil dengan masalahnya sendiri, useless banget usaha Kyle, haha). Dan setelah melalui beberapa masalah, Lindy akhirnya mengatakan "I Love You" pada Kyle, dan akhirnya cerita berakhir dengan happily ever after (and time for us to say "So sweet...!!!").

Cooking Eggroll

May 22, 2011

0 comments


Kemarin pagi-pagi bangun tidur sepupu sms ngajakin bikin eggroll gitu. Berhubung lagi libur nggak ada kerjaan, aku sih mau-mau aja. Aku udah biasa bikin buat kue lebaran gitu, tapi biasanya yang bikin adonan itu Ibu, terus aku tinggal nyetaknya. Jadi ini pengalaman pertama bikin sendiri dari awal sampai akhir. Setelah tanya resepnya, kami pergi hunting bahan yang diperlukan. Sebenernya nggak banyak yang diperluin, tapi ada satu bahan yang susah banget ditemuin. Sampai menjelajah ke beberapa toko baru bisa dapat tuh bahan. But lucky us, pas mau beli di toko punya bude kami, malah disuruh ambil es krim, jadi kami dapat es krim gratis, hehe. Habis itu ada kendala lagi, mixer punya sepupuku itu ternyata udah rusak. Jadi muter-muter lagi kami buat pinjem mixer. Sebenarnya kocok tangan juga boleh sih, tapi takut nggak jadi aja nantinya. Dan akhirnya semua yang dibutuhkan udah siap, mulailah bikin kami. Caranya sih gampang, tinggal masuk-masukin bahan, terus dimixer. Bahannya ini nih:
  • 5 butir telur
  • 1 1/2 ons gula pasir
  • 1 sendok teh ovalet
  • 1 1/2 ons tepung terigu
  • 2 sendok makan kanji
  • 1 1/2 ons mentega
Yang bahan sebelum tepung terigu dimixer dulu sampai putih gitu, baru bahan lainnya dimasukin, setelah itu dimixer sebentar aja. Oh iya, menteganya jangan lupa dilelehin dulu, kan nggak lucu juga kalau bongkahan mentega gitu langsung dimixer, hoho. Setelah itu tinggal nyetaknya aja deh. Yang diperluin adalah cetakan sama jepitan dari bambu. Jepitannya bisa dibikin sendiri, tinggal bambu dibelah ditengahnya aja.
Kayak gini nih adonan jadinya

Ini cara nyetaknya. Tuang dikit adonan, terus tutup cetakan sambil dibolak-balik supaya nggak gosong. Setelah matang, agak kecoklatan gitu, digulung pakai jepitan bambu tadi.

 Kayak gini nih jadinya. Kayak sate yah?hehe. Kalau udah agak dingin bisa dicopotin, tinggal ditarik aja, tapi hati-hati jangan sampai remuk. Setelah benar-benar dingin, simpan dalam toples yang rapat biar nggak melempem.

That's it, hasil dari masak-memasak kemarin. Capek sih, dan butuh waktu lama buat kami yang  masih amatiran, tapi puas dengan hasilnya. Apalagi dapat pujian dari Ibu, dibilang udah enak.  Yay! So, you wanna try it?

Taylor Swift's Music Video for Mean

May 07, 2011

0 comments
Finally, official music video for Mean was released! Yay! Lagu Mean sendiri menceritakan tentang seseorang yang mendapat perlakuan buruk dari orang lain, diejek oleh orang lain atas apa yang dilakukannya, tanpa sedikit pun menghargai kerja kerasnya.


Video ini dibuka dengan penampilan Tay dan bandnya di sebuah panggung yang bergaya country banget. Lalu adegan beralih pada seorang pemuda yang diejek oleh teman-temannya  yang merupakan tim Rugby (atau mungkin futbol, aku nggak terlalu tahu nama olahraganya, sorry) karena berkutat dengan majalah fashion. Lalu adegan beralih lagi Tay dan band-nya, dan setelah itu ada Tay yang diikat di rel kerata api, sementara ada pria yang menari-nari dibelakangnya (check promotional image above). Selanjutnya adegan seorang gadis yang memakai kostum bintang sedang menawarkan sebuah produk (keju kalau setahuku) demi untuk membiayai uang kuliah, juga diejek oleh teman-temannya. Ada juga adegan seorang gadis yang ditolak oleh teman-temannya untuk makan siang bersama. Aku tidak tahu tepatnya, tapi dilihat dari pita yang berbeda pada baju mereka, mungkin ada perbedaan tingkatan sosial diantara mereka. 
Video masih berganti-ganti antara adegan-adegan di atas, sampai lagu mencapai klimaks. Setelah itu, Tay dan band-nya berpindah setting dan style dari country menjadi Broadway. Pria yang menari-nari di belakang Tay di rel kereta api, pingsan bersama temannya karena mabuk. Pemuda yang berkutat dengan majalah fashion-nya menjadi designer terkenal. Lalu gadis bintang, akhirnya berhasil dan menjadi wanita karir yang sukses. Sementara gadis yang dikucilkan, aku tidak begitu ngerti juga bagian ini, tapi dia berada di bangku penonton melihat penampilan Tay di Broadway, dan bertepuk tangan saat lagu berakhir.
Aku tadinya nggak terlalu suka lagu ini, karena aku nggak terlalu ngerti maksud lagu itu sendiri. Tapi setelah melihat video-nya, aku jadi ngerti sekarang. Bener-bener dalam arti dari lagu ini, tapi Tay membuatnya jadi sebuah lagu yang ceria. Dan videonya juga bener-bener dibikin fun. Lagu apa kira-kira untuk video selanjutnya yah? Let's wait together, folks!


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...